Kau penuhi cawanku dengan anggur cintaMu.

Kau penuhi cawanku dengan anggur cintaMu.sunrise in bantaeng

aku masih ingat, disaat aku kehausan, tertatih mencari air untuk kuminum. kutelah menyediakan cawan untuk menerima selaksa cinta yang kutemui di jalan-jalan, hingga ke lorong-lorong dunia, seluruh perjalanan memberikan warna tersendiri,penemuan-penemuanku akan anggur-anggur cinta itu membuat cawan yang ada dihatiku terisi merembes melalui kisi-kisi hati hingga menetes sedikit demi sedikit, tapi aku ingin mengatakannya padamu sesungguhnya cawannya tidak terisi penuh namun sedikit banyak bisa memenuhi kehausanku, sehingga membuatku ketagihan tapi selalu kusayangkan tidak selamanya memenuhi..
Semakin lama dan lama kurasa rasanya demikian membuatku ketagihan namun seprtinya ada saja yang kurang.

Aku sadar, pernah mendengar seorang sastrawan mengatakan bahwa Cinta pada awalnya adalah Cahaya, dan bagaimana mempertahankannya untuk menjadi cahaya terus itu yang perlu. pikirku mungkin setelah cahaya dia brubah lagi jadi anggur yang memabukkan sehingga kita perlu takaran yang benar akan cinta yang seharusnya kita peroleh agar tidak menjadi mabuk. Maka jadikalah ia cahaya saja, kembali kesedikala.

lalu ku berkenalan dengan seorang pembuat cawan, dan memberiku sebuah cawan yang dapat memfilter, mana anggur yang murni dan anggur yang palsu. maka dengan cawan itu aku menggunakannya. ketika anggur cinta itu merembes masuk kedalam kisi-kisi hatiku di dinding-dinding hati yang telah terlapisi cawan yang baru itu, serta merta tetesannya dari anggur yang memabukkan berubah menjadi tetesan embun yang sejuk dan segar, seolah diambil dari telaga Al Qautsar. semakin lama-semakin memenuhi dan cawan itupun semakin membesar sesuai dengan takaran anggur yang berubah menjadi embun sesejuknya seperti diambil dikala subuh menjelang.

Semakin lama, cawan itu berubah menjadi samudera yang luas, memenuhi budi hati, sangat dalam lagi luas, dan aku sering mengatakan sendiri sambil bergumam, “dan inilah smudera kasih yang dalam lagi luas” diturunkan oleh yang Maha Kasih.

By Erwin, 07

(kepada sang kekasih yang hatinya terpaut pada-Nya)

About Erwin

Hanya mengikuti air..
This entry was posted in Puisi. Bookmark the permalink.

5 Responses to Kau penuhi cawanku dengan anggur cintaMu.

  1. akbar says:

    Ssst. … tak kusangka…. terusss & jangan lupakan aku. Tapi aku kan bukan kekasihmu… Tapi saya adalah Sahabatmu. Bagi-bagi isi cawannya maka ia akan bertambah….

  2. 3xplorer says:

    Nice blog kanda, mungkin suatu saat selain menjadi Cawan kita bisa menjadi anggur yang siap mengisi setiap relung cawan yang ada, sebagai pelepas dahaga bagi yang kehausan akan cinta Illahi.

    Salam

  3. erwin says:

    @akbar
    yup sahabat kita saling berbagi, sama2 menyelami samudra kasih sayangNya.

    @kure’
    thx.., Mari sama-sama menuju kejalanNya, agar Dia beritahukan pada kita ttg hakekat CintaNya.. amin

  4. semoga cawan kita selalu diisi oleh kasih-Nya… Amien…

  5. win says:

    @ Winnie, Amin.. semoga cawan kita selalu di Isi Cinta-Nya.

Leave a reply to win Cancel reply