Air terjun Matabuntu pesona alami yang menyejukkan

Mata Buntu, Sejak dulu sering mendengar nama ini di sebut-sebut keluarga dan kawan-kawan di kampung, bahkan katanya pernah ditayangkan oleh salah satu stasiun TV swasta. Karena penasaran maka pada liburan di awal tahun 2011 kemarin saya sempatkan untuk berwisata dan melihat Matabuntu secara langsung, kebetulan bertepatan dengan acara pernikahan keluarga di Malili.

Menuju lokasi. Letaknya di dalam Kecamatan Wasuponda, memasuki wilayah ini jalannya tak sebesar jalan raya namun tidak juga sesempit jalan tikus. Dapat ditempuh 15 menit dari kota kecamatan Wasuponda yang berjarak kurang lebih 10 km, Dari sorowako sekitar 25-30 menit, berangkat dari Malili dapat ditempuh selama kurang lebih sejam perjalanan. Jika kita memulai perjalanan dari Makassar ibukota provinsi Sulawesi Selatan menuju malili dengan bus dapat di tempuh dengan perjalanan malam selama 12 jam.

Bersama adik-adik dan para sepupu, dari Malili kami mengendarai motor menuju ke lokasi, kami berenam jadi ada tiga motor berboncengan, ditengah perjalanan singgah dulu di warung dekat bendungan Balambano yang besar itu. Mengaso sebentar, Cappucino kaleng berwarna coklat didalam kulkas yang kelihatan melalui kaca transparan itu cukup menggoda untuk melepas dahaga disiang hari, duduk menikmati angin sepoi-sepoi sambil mencicipi kripik yang sengaja diletakkan diatas meja.

Menurut informasi awal jalannya agak kecil dan agak sulit jika ditempuh dengan menggunakan mobil, maka kami memutuskan menggunakan motor saja. Sesampainya di Matabuntu ternyata jalanan sudah lebar dan pengerasan sementara dilakukan, terlihat satu bulldozer sementara mengerjakan tugasnya di sepanjang jalan menuju air terjun. Bersyukur kami datang ketempat ini jalan sudah bagus sehingga lumayan nyaman dilalui dan tak ada goncangan yang berarti.

Dahulu jika menuju ke Matabuntu kendaraan hanya bisa parkir didepan rumah warga dan harus jalan kaki melewati sawah dan sungai, tetapi ketika kami datang ketempat itu jalan sudah diperlebar.

Gemuruh air terjun terdengar  ketika kendaraan kami memasuki desa setempat,  tampak pematang sawah dengan padi yang baru tumbuh terbentang. Takjub melihat pemandangan sekeliling hijau diantara bebukitan dan lembah, padang ilalang, hamparan padi yang dibelah oleh jalan pengerasan yang berkerikil. Karena asyiknya menikmati suasana membuat kami tak sempat mengabadikan panorama yang hijau membentang di sepanjang jalan. Hangatnya siang itu menjadi sedikit dingin diterpa embun dan udara yang berasal dari percikan air terjun Matabuntu.

Setibanya disana, tampak sunyi dan tak ada rombongan pengunjung sama sekali. Hanya kami saja yang datang hari itu. Mungkin karena bukan hari libur pikirku.

Sejuk, ketika memasuki areal matabuntu tengah hari siang yang panas itu tiba-tiba tak terasa yang ada hanya diliputi hawa segar yang dingin dengan pepohonan hutan tropis yang rindang. Di pondok pertama kami melepas lelah setelah mendaki anak-anak tangga buatan di sebelah kiri Matabuntu. Ada tiga pondok disana dan kami menyinggahi ketiganya.

Belum pernah saya menghitung secara pasti berapa jumlah undakan alami ini, namun menurut salah satu sumber berjumlah 33 undakan. Kupu-kupu dan tumbuhan anggrek juga bisa ditemui disini.

Yang unik dari Matabuntu?  Entah bagaimana asal muasal daerah ini dinamakan Matabuntu. Menurut penduduk lokal nama ini berasal dari salah satu bahasa daerah di pulau Sulawesi, dimana mata berarti; pandangan, penglihatan. Buntu : bukit atau gunung. Jadi mata buntu bisa berarti pandangan yang terhalang oleh gunung atau bisa juga berarti Mata yang dimiliki oleh gunung.  Satu yang unik ada beberapa undakan atau morfologi dari air terjun ini serupa mata mata yang besar jika diperhatikan lebih seksama. Mungkin demikianlah sehingga air terjun ini dinamakan Matabuntu.

Yang perlu dibenahi. Mata Buntu nampaknya masih tak terawat dengan baik ketika kami datang entah sekarang bagaimana semoga semakin baik. Seandainya lokasi permandian air terjun ini pelihara, kebersihannya dijaga, disediakan tong sampah yang memadai, maka perasaan pengunjung juga akan semakin sejuk ketika menikmati suasana di permandian ini. Semoga seiring dengan semakin dikenalnya air terjun ini di mata masyarakat, maka diharapkan akan berbanding lurus juga dengan perawatannya. wallahu alam.

(c) titin

Matabuntu jadi tempat yang selalu menarik bagi para karyawan lokal dari Perusahaan Nickel yang ada disana, juga bagi anak-anak sekolah dan Pegawai negri. Namun jarang sekali ada turis mancanegara bahkan domestik yang berkunjung ketempat ini, Mungkin publikasi yang masih kurang.

Dan Kesan yang saya dapat pada kunjungan ini adalah “Ingin kembali lagi kesana, berlama-lama menikmati sejuknya suasana dan pesona Matabuntu, dari pagi sampai sore”. 😀

Sahabat, ada yang sudah berkunjung? Atau yg belum.. ayo kita kesana lagi.. 😉

Salam rindu..

Erwin. Jizan, Saudi arabia

About Erwin

Hanya mengikuti air..
This entry was posted in Travelling. Bookmark the permalink.

18 Responses to Air terjun Matabuntu pesona alami yang menyejukkan

  1. Nanie says:

    Saya blom pernah ke sana. Tapi kakakku sudah, dan keren foto2nya 😀

    • Erwin says:

      ohh ya, Kapan2 kesanalah Nanie sm kakaknya, Sayang sekali waktu kesana Kameraku Lowbat sangat, ketinggalan casnya di mksr, jd hanya sempat ambil beberapa shoot 😦 . Insya Allah akan kesana lagi next time.

  2. titin says:

    Yuuuukkk main kesana lagi.. Aku baru 2 kali ke Matabuntu, ga nolak utk jadi 3 kali.. 😀

  3. aRuL says:

    musti kesana blum pernah, padahal kampungku sudah dekatmi dari situ 😀 hehe

  4. Icha says:

    Waah dari deskripsinya kykx mmg bgs bro tempatx.. istilahnya Potential Object of Destination.. hy krn blm pnh nginjakkn kaki ksn yaa mkx cm ngira2 aj besaran potensinx..tp krn gbrmu ckp bgs yaa i think it has a nice scenery.. dn kmu bener bro.. potensi kunjungan besar jk ia dpromosikan dgn baik.. dlm dunia pariwx smuax sll soal promosiji bro.. & biasanya PEMDA sll tdkpy cukup dana alokasi ut itu.. biasa! potong kanan kiri.hehe… Btw,ada tmnku d Disparx..dtgmi ksn tnya mengapa bs terjadi..haha7..

    • Erwin says:

      Iya Sist Icha, bisa dicatat di book of destination nya sister, Siapatahu bisa mempromosikannya keluar ;). kalau bisa disampaikan ke temannya Sist biar pariwisata kita lebih diperhatikan ya.. 😀

  5. indobrad says:

    jauh bener ke sana. saya ke air terjun di Gunung Gede dulu aja deh. hehehehe

  6. giewahyudi says:

    belum pernah ke Matabuntu, eh arti nama air terjun itu apa ya?

    • erwin says:

      kapan2 ke Matabuntu ya, Menurut penduduk lokal nama ini berasal dari salah satu bahasa daerah di pulau Sulawesi, dimana mata berarti; pandangan, penglihatan. Buntu : bukit atau gunung. Jadi Matabuntu bisa berarti pandangan yang terhalang oleh gunung atau bisa juga berarti Mata yang dimiliki oleh gunung.

  7. qqiute says:

    kangen ma sulawesi, termasuk ma matabuntu. makasi liputannya, keren 🙂

  8. erni ocky says:

    sy sm kel sdh mbuktikan..mata buntu memang indah,sejuk,alami..tgl 09 juli 2011 sy sm kel blibur k sor..n menyempatkan kmata buntu…

  9. Rusdin says:

    Wah… Indah banget….
    saya asli Luwu Timur, tapi baru sekarang saya tahu tentang wisata yang menakjubkan ini.
    InsyaALLAH pulkam thn depan saya akan berkunjung ke tempat ini…

  10. Hendra Lhola Tajuddin says:

    Dear Erwin
    Sebagai masyarakat yang berdomisili di sekitar kawasan Mata Buntu,,,mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, oleh karena Blog saudara dan isi tulisannya sangat memberi kami resfeck untuk senantiasa lebih memperhatikan kelestarian objek tersebut serta secara tidak langsung telah membantu kami untuk mempromosikan objek wisata Mata Buntu ini…semoga kedepannya kami lebih bisa memberikan pelayanan yang memuaskan bagi wisatawan..
    Terima Kasih

  11. reza aprilda says:

    wah luar biasaa !!!

Leave a reply to erwin Cancel reply