Kau penuhi cawanku dengan anggur cintaMu.
aku masih ingat, disaat aku kehausan, tertatih mencari air untuk kuminum. kutelah menyediakan cawan untuk menerima selaksa cinta yang kutemui di jalan-jalan, hingga ke lorong-lorong dunia, seluruh perjalanan memberikan warna tersendiri,penemuan-penemuanku akan anggur-anggur cinta itu membuat cawan yang ada dihatiku terisi merembes melalui kisi-kisi hati hingga menetes sedikit demi sedikit, tapi aku ingin mengatakannya padamu sesungguhnya cawannya tidak terisi penuh namun sedikit banyak bisa memenuhi kehausanku, sehingga membuatku ketagihan tapi selalu kusayangkan tidak selamanya memenuhi..
Semakin lama dan lama kurasa rasanya demikian membuatku ketagihan namun seprtinya ada saja yang kurang.
Aku sadar, pernah mendengar seorang sastrawan mengatakan bahwa Cinta pada awalnya adalah Cahaya, dan bagaimana mempertahankannya untuk menjadi cahaya terus itu yang perlu. pikirku mungkin setelah cahaya dia brubah lagi jadi anggur yang memabukkan sehingga kita perlu takaran yang benar akan cinta yang seharusnya kita peroleh agar tidak menjadi mabuk. Maka jadikalah ia cahaya saja, kembali kesedikala. Continue reading →
Like this:
Like Loading...